ANGKUTAN UMUM
Indonesia memiliki beraneka ragam angkutan umum. di Jakarta, ada mikrolet, bus kopaja, metromini, mayasari bakti, PPD, patas non AC, patas AC, bus jepang, busway, taksi, bajaj, ojek, dan kereta api listrik untuk jarak yang lebih jauh. Tarif yang dikenakanpun beraneka ragam, paling murah Rp 2.000 sampai puluhan bahkan ratusan ribu.
Apa kelebihan-kelebihan dari naik angkot?
- bisa tidur di angkot. Tentu sebelum menjalankan aksi tersebut harus berdoa terlebih dahulu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
- tidak perlu membeli angkot untuk menggunakannya, tidak seperti motor dan mobil yang harus membeli terlebih dahulu sebelum digunakan.
- kalau terjadi kecelakaan setidaknya bisa memarah-marahi supir. Kalau bawa motor atau mobil, kemungkinan kita yang dimaki-maki kalau terjadi kecelakaan. Kalau di angkot, kita bisa melimpahkan kesalahan kepada supir, dan hatipun lega.
- melatih kesabaran. Menunggu angkot datang dan bisa naik kedalamnya membutuhkan kesabaran, apalagi kalau ngetem.
Lalu, apa kekurangan-kekurangan dari naik angkot?
- tidak bisa membawa barang dalam jumlah yang banyak. Namun, jika menggunakan taksi akan lain cerita karena dapat membawa barang cukup banyak.
- kurang efektif karena harus mengoper-oper angkot untuk bepergian jarak jauh. Angkot memiliki kekurangan, yaitu tidak bisa mengantar penumpang sampai persis di depan tempat tujuan. Penumpang biasanya harus menyambung ke angkot dengan trayek lain dan masih harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat tujuan. Namun, berbeda dengan taksi, ojek, dan bajaj yang bisa mengantarkan penumpang langsung sampai ke tempat tujuan, tentu dengan tarif yang jauh lebih mahal dari mikrolet dan bus.
- kurang aman,karena banyak sekali kejadian penjambretan, penodongan, dan pemerkosaan.
- kurang nyaman. Tempat duduk yang terbatas memaksa penumpang harus berdiri jika tidak mendapat jatah tempat duduk. Belum lagi kalau naik bus di jam-jam sibuk, gencet-gencetan seperti ayam penyet.



Komentar
Posting Komentar